Welcome To My Blog

Jumat, 23 Desember 2016

Tugas Power point Teknologi Informasi 5 slide

Untuk Tugas powerpoint Teknologi Informasi klik disini

Latihan Belajar IF

Untuk latihan belajar IF klik disini

Tugas Teknologi Informasi Mic.Equation

untuk tugas mic.equation klik disini

Tugas Teknologi Informasi Microsoft Excel (Daftar Hadir Siswa Biologi)

Untuk tugas Microsoft excel daftar nama siswa dapat klik disini

Latihan Membuat Denah Tugas Teknologi Informasi

Latihan Membuat Denah Tugas Teknologi Informasi klik disini

Latihan Membuat Surat Resmi

Untuk melihat cara membuat surat resmi dapat klik disini

Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi

Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi  klik disini

Jumat, 16 Desember 2016

Singa Afrika (Panthera leo senegalensis) Beserta Klasifikasinya



Panthera leo senegalensis
Panthera leo senegalensis atau Singa Afrika Barat atau Singa Senegal adalah subspesies singa yang berhabitat di Senegal, Afrika Barat.

 





    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: Panthera leo
    subspesies: P. l. senegalensis

Singa Asia (Panthera leo persica) Beserta Klasifikasinya


Panthera leo persica atau Singa Asia adalah sub spesies singa yang berhabitat di India. Berat jantan dewasa sekitar 160-190 kg (350-420 lb) sedangkan berat betina sekitar 110 hingga 120 kg (240-260 lb) dengan ketinggian bahu sekitar 3,5 ft (110 cm).








    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    clade: Sinapsida
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. persica

Singa Masai Beserta Klasifikasinya

Panthera leo massaieus atau Panthera leo nubica atau Singa Masai adalah sub spesies singa yang berhabitat di Tanzania dan Kenya, Afrika timur. Jantan umumnya memiliki panjang sekitar 2,5-3,0 meter (8,2-9,8 kaki) termasuk ekor sedangkan singa betina umumnya lebih kecil hanya sekitar 2,3-2,6 meter (7,5-8,5 kaki). Berat singa jantan pada umumnya sekitar 145-205 kg (320-452 pon) dan singa betina sekitar 100-165 kg (220-364 pon). Jantan Dan betina memiliki tinggi bahu sekitar 0,9-1,10 meter (3,0-3,6 kaki).




    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. nubica/massaieus



http://www.faunadanflora.com/penjelasan-jenis-jenis-singa-beserta-klasifikasi-lengkap/

Singa Katanga (Panthera leo bleyenberghi) dan Klasifikasinya

Panthera leo bleyenberghi atau Singa Katanga yang berhabitat di Kongo, Namibia, Angola, Zaire, Barat Zambia, Barat Zimbabwe dan utara Botswana. Jantan memiliki Panjang dari kepala hingga ekor sekitar 2,5-3,10 meter (8,2-10,2 kaki) Sedangkan betina sekitar 2,3-2,65 meter (7,5-8,7 kaki). Berat jantan umumnya 140-242 kg (308-533 pon) dan untuk betina sekitar 105-170 kg (231-378 pon). Jantan Dan betina memiliki tinggi bahu sekitar 0,90-1,20 meter (3,0-4,0 kaki).


    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: Panthera leo
    subspesies: P. l. bleyenberghi



http://www.faunadanflora.com/penjelasan-jenis-jenis-singa-beserta-klasifikasi-lengkap/

Rabu, 14 Desember 2016

Singa- Penjelasan, Jenis-Jenis Singa Beserta Klasifikasi Lengkap


Singa (Panthera leo) adalah sejenis kucing besar dari keluarga felidae. Singa di alam hidup secara berkelompok yang terdiri dari satu ekor jantan dan banyak betina. Singa dapat hidup hingga 10 tahun -15 tahun di alam liar dan dapat hidup sekitar 20 tahun. Singa jantan memiliki ukuran panjang sekitar 260 cm hingga 330 cm, panjang ekor sekitar 70 cm hingga 105 cm dengan berat sekitar 150 kilogram – 250 kilogram. Sedangkan singa betina memiliki panjang sekitar 240 cm sampai 270 cm, panjang ekor betina sekitar 60 cm hingga 100 cm dengan berat sekitar 120 kilogram sampai 185 kilogram.
Antara singa betina dan jantan yang lebih aktif mencari makan atau berburu justru betina sedangkan singa jantan hanya menunggu jatah dari betina. Singa Jantan memiliki bulu tebal disekitar tengkuknya sedangkan betina tidak punya. Singa tidak menyukai air dan tidak bisa memanjat seperti jenis kucing besar lainnya.

    Klasifikasi ilmiah Singa
    Kerajaan: Animalia
    Filum: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Ordo: Carnivora
    Famili: Felidae
    Genus: Panthera
    Spesies: P. leo

Berikut adalah Jenis-Jenis Singa:

1. Panthera leo krugeri

Panthera leo krugeri
Panthera leo krugeri atau Singa Transvaal adalah sub spesies dari singa yang banyak habitatnya berada di Afrika Selatan dengan bagian bulu tebal atau surainya berwarna hitam. Jantan pada singa ini memiliki panjang ekor sekitar 2,6-3,2 m (8,5-10,5 ft) sedangkan Betina 2,35-2,75 m (7,7-9,0 ft). Berat jantan umumnya 150-250 kg (330-550 lb), sedangkan betina 110-182 kg (243-401 lb). Jantan dan Betina memiliki tinggi bahu sekitar 0,92-1,23 m (3,0-4,0 ft)

    Klasifikasi ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    clade: Sinapsida
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. krugeri

2. Panthera leo bleyenberghi

panthera leo bleyenberghi
Panthera leo bleyenberghi atau Singa Katanga yang berhabitat di Kongo, Namibia, Angola, Zaire, Barat Zambia, Barat Zimbabwe dan utara Botswana. Jantan memiliki Panjang dari kepala hingga ekor sekitar 2,5-3,10 meter (8,2-10,2 kaki) Sedangkan betina sekitar 2,3-2,65 meter (7,5-8,7 kaki). Berat jantan umumnya 140-242 kg (308-533 pon) dan untuk betina sekitar 105-170 kg (231-378 pon). Jantan Dan betina memiliki tinggi bahu sekitar 0,90-1,20 meter (3,0-4,0 kaki).

    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: Panthera leo
    subspesies: P. l. bleyenberghi

3. Panthera leo massaieus atau Panthera leo nubica

Panthera leo massaieus
Panthera leo massaieus atau Panthera leo nubica atau Singa Masai adalah sub spesies singa yang berhabitat di Tanzania dan Kenya, Afrika timur. Jantan umumnya memiliki panjang sekitar 2,5-3,0 meter (8,2-9,8 kaki) termasuk ekor sedangkan singa betina umumnya lebih kecil hanya sekitar 2,3-2,6 meter (7,5-8,5 kaki). Berat singa jantan pada umumnya sekitar 145-205 kg (320-452 pon) dan singa betina sekitar 100-165 kg (220-364 pon). Jantan Dan betina memiliki tinggi bahu sekitar 0,9-1,10 meter (3,0-3,6 kaki).

    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. nubica/massaieus

4. Panthera leo persica

Panthera leo persica
Panthera leo persica atau Singa Asia adalah sub spesies singa yang berhabitat di India. Berat jantan dewasa sekitar 160-190 kg (350-420 lb) sedangkan berat betina sekitar 110 hingga 120 kg (240-260 lb) dengan ketinggian bahu sekitar 3,5 ft (110 cm).

    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    clade: Sinapsida
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. persica

5. Panthera leo senegalensis

Panthera leo senegalensis
Panthera leo senegalensis atau Singa Afrika Barat atau Singa Senegal adalah subspesies singa yang berhabitat di Senegal, Afrika Barat.

    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: Panthera leo
    subspesies: P. l. senegalensis

6. Panthera leo leo

panthera leo leo (Barbary lion)
Panthera leo leo atau Singa Barbary atau Singa Atlas atau Singa Nubian adalah sub spesies singa yang berhabitat di benua Afrika bagian utara. Sub spesies singa ini dinyatakan telah punah.

    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    clade: Sinapsida
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. Leo

7. Panthera leo melanochaita

Panthera leo melanochaita (cape lion)
Panthera leo melanochaita atau Singa Cape adalah subspesies singa yang berhabitat di Afrika Selatan. Sub spesies singa ini dinyatakan telah punah.

    Klasifikasi Ilmiah
    Kerajaan: Animalia
    Divisi: Chordata
    clade: Sinapsida
    Kelas: Mammalia
    Memesan: carnivora
    Keluarga: Felidae
    Marga: Panthera
    Jenis: P. leo
    subspesies: P. l. melanochaitus





http://www.faunadanflora.com/penjelasan-jenis-jenis-singa-beserta-klasifikasi-lengkap/

Ekosistem



Pengertian Ekosistem

Pengertian ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biosistem yang melibatkan hubungan interaksi timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari adalah sumber dari semua energi yang ada dalam ekosistem.

Pengertian ekosistem Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu spesies dalam suatu ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih dapat ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi. Berikut komponen pembentuk ekosistem dan tipe-tipe ekosistem.


Komponen pembentuk ekosistem antara lain :

Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup merupakan komponen fisik dan kimia yang medium atau substrat sebagai tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar dari komponen abiotik memiliki beragam variasi dalam ruang dan waktu. Komponen abiotik berupa bahan organik, senyawa anorganik, serta faktor yang memengaruhi distribusi organisme, antara lain:

Komponen pembentuk ekosistem
Suhu
Proses biologi dipengaruhi juga oleh suhu. Mamalia dan unggas akan membutuhkan energi untuk dapat meregulasi temperatur dalam tubuh.

Air
Ketersediaan air juga dapat memengaruhi distribusi organisme. Organisme yang terdapat pada gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air yang ada di gurun tersebut.

Garam
Konsentrasi garam juga memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme dengan melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial mampu untuk dapat beradaptasi di dalam lingkungan dengan kandungan garam yang tinggi.

Cahaya matahari
Intensitas serta kualitas cahaya matahari dapat memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga yang terjadi pada lingkungan air, fotosintesis terjadi pada sekitar permukaan yang dapat dijangkau oleh cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya matahari yang sangat besar dapat membuat peningkatan suhu, hal ini dapat mengakibatkan hewan dan tumbuhan tertekan.

Tanah dan batu
Karakteristik tanah yang meliputi antara lain struktur fisik,, komposisi mineral, dan pH membatasi penyebaran organisme yang berdasarkan kandungan sumber makanan di tanah.

Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam suatu daerah atau area serta dalam jangka waktu lama. Iklim makro meliputi iklim global, lokal, dan regional. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni oleh beberapa komunitas tertentu.


Biotik
Biotik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu organisme. Komponen biotik merupakan suatu komponen yang menyusun ekosistem selain komponen abiotik. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu heterotrof atau konsumen dan dekomposer atau pengurai :

Heterotrof / konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan dari bahan-bahan organik yang telah disediakan oleh organisme lain sebagai sumber makanannya. Komponen heterotrof disebut konsumen makro atau fagotrof karena makanan yang dimakan berukuran kecil. Yang tergolong golongan heterotrof adalah manusia, hewan, mikroba, dan jamur.

Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang menguraikan bahan-bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati. Pengurai disebut konsumen makro atau sapotrof. Hal ini karena makanan yang telah dikonsumsi memiliki ukuran yang lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil dari penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong golongan pengurai atau dekomposer adalah bakteri dan jamur. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
Aerobik : oksigen sebagai penerima elektron atau oksidan

Anaerobik : oksigen tidak terlibat dan bahan organik sebagai penerima elektron atau oksidan

Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang sudah teroksidasi juga sebagai penerima elektron. Komponen tersebut berada di suatu tempat serta berinteraksi membentuk kesatuan ekosistem yang teratur.


Tipe-Tipe Ekosistem

Tipe-tipe ekosistem
Akuatik (air)
Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain memiliki variasi suhu yang tidak menyolok, penetrasi cahaya yang kurang, serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak pada ekosistem air tawar adalah jenis ganggang, sedangkan tumbuhan yang lainnya adalah tumbuhan biji.

Ekosistem air laut
Habitat laut ditandai oleh salinitas atau kadar garam yang tinggi dengan ion CI- dapat mencapai 55% terutama pada daerah laut tropik, hal ini karena disana memiliki suhu yang tinggi dan penguapan yang sangat besar. Pada daerah tropik, suhu laut dapat berkisar 25 °C. Terjadinya perbedaan suhu bagian atas dengan bagian bawah tinggi dan terdapat batas antara lapisan tersebut yang disebut dengan termoklin.

Ekosistem estuari
Estuari atau muara merupakan tempat bersatunya sungai dengan air laut. Estuari sering dipagari dengan lempengan lumpur intertidal yang cukup luas. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang sangat tinggi serta memiliki banyak nutrisi. Komunitas tumbuhan yang dapat hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, fitoplankton, dan ganggang. Komunitas hewannya seperti cacing, ikan, kerang, dan kepiting.



Ekosistem pantai
Dinamakan ekosistem pantai karena yang paling banyak tumbuh pada gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae memiliki kemampuan untuk dapat tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.

Ekosistem sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir pada satu arah. Air sungai dingin serta jernih dan memiliki sedikit kandungan sedimen. Aliran air dan gelombang secara konstan dapat memberikan oksigen pada air. Ekosistem sungai dihuni oleh beberapa hewan seperti gurame, kura-kura, dan sebagainya.

Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem terumbu karang sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup pada karang memakan organisme mikroskopis serta sisa organik lain. Kehadiran terumbu karang yang berada di dekat pantai membuat pantai dapat memiliki pasir putih.

Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam memiliki kedalaman yang dapat mencapai lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut serta ikan laut yang mampu untuk dapat mengeluarkan cahaya.

Ekosistem lamun
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuhan yang dapat berbunga di lingkungan laut. Tumbuhan tersebut dapat hidup pada perairan pantai dangkal. Lamun atau seagrass mempunyai tunas berdaun yang tegak serta tangkai‑tangkai yang merayap untuk berbiak. Sebagai sumber daya hayati, tumbuhan lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan.


Terestrial (darat)
Penentuan zona yang terjadi pada ekosistem terestrial ditentukan dengan temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial atau ekosistem darat dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat berperan penting untuk menentukan mengapa pada suatu ekosistem terestrial berada pada tempat tertentu. Pola ekosistem tersebut dapat berubah akibat berbagai gangguan misal seperti petir, kebakaran, penebanganan pohon, dan sebagainya.

Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis terdapat pada daerah tropik dan subtropik. Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif cukup banyak dan jenisnya berbeda tergantung letak geografisnya. Dalam hutan hujan tropis terdapat tumbuhan khas, yaitu liana atau rotan dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, burung, kera, badak, harimau, dan burung hantu.

Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat pada wilayah yang memiliki curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur serta kelembaban masih tergantung terhadap musim. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga serta mamalia seperti zebra, hyena, dan singa.

Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah memiliki curah hujan sekitar 25-30 cm per tahun, hujan turun secara tidak teratur, porositas atau peresapan air yang tinggi, dan drainase aliran air yang cepat. Tumbuhan yang terdapat pada padang rumput terdiri atas tumbuhan terna dan rumput. Hewannya antara lain: bison, serigala, anjing liar, zebra, gajah, jerapah, serangga, dan sebagainya.

Gurun
Gurun terdapat pada daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ekosistem gurun memiliki ciri-ciri gersang dan curah hujan rendah sekitar 25 cm/tahun. Perbedaan suhu yang terjadi antara siang dan malam sangat besar. Dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti kaktus atau tak berdaun dan memiliki akar yang cukup panjang serta mempunyai jaringan yang dapat menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun seperti ular, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya.

Hutan gugur
Hutan gugur terdapat pada daerah beriklim sedang yang memiliki 4 musim dan memiliki ciri-ciri curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon dalam ekosistem hutan gugur sedikit dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di ekosistem hutan gugur antara lain rusa, rubah, beruang, dan rakun.

Taiga
Taiga terdapat dibelahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik. Taiga memiliki ciri-ciri suhu di musim dingin yang rendah. Hutan taiga seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Hewan yang hidup di taiga antara lain moose, beruang hitam, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada saat musim gugur.

Tundra
Tundra terdapat pada belahan bumi sebelah utara dalam lingkaran kutub utara serta terdapat di puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah tundra hanya sekitar 60 hari. Contoh tumbuhan pada ekosistem tundra yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.

Karst (batu gamping /gua)
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping yang terdapat pada wilayah Yugoslavia. Karst memiliki ciri-ciri tanahnya kurang subur untuk pertanian, mudah longsor, sensitif terhadapt erosi.


Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan sendiri oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan. Contoh ekosistem buatan adalah:
Bendungan
Hutan tanaman produksi seperti jati serta pinus
Agroekosistem yang berupa sawah tadah hujan
Sawah irigasi
Perkebunan sawit

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi organisme hidup yang mempunyai tiga pembagian tingkat, yaitu gen, spesies dan ekosistem. Menurut UU No.5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman yang ada di antara makhluk hidup yang ada di semua wilayah yaitu daratan, lautan dan perairan atau akuatik, serta komplek-komplek ekologi yang termasuk dari keanekaragamannya, meliputi keanekaragaman dalm spesies, antara spesies dengan ekosistem. Kemudian Keanekaragaman hayati menurut SOerjani (1996) adalah menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik di mana makhluk hidup tersebut menetap. Keanekaragaman hayati dikatakan unik spesies hidup di suatu habitat yang khusus atau makanan yang disantapnya sangat khas. Sebagai contoh yaitu komodo di pulau komodo, Flores, Rinca, Gili Motang dan Panda yang ada di China hanya memakan daun bambu, dan koala yang ada di Australia yang hanya memakan daun kayu putih.

Keanekaragaman Hayati

Dilihat dari pengertiannya maka keanekaragaman hayati dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis atau spesies serta keanekaragaman ekosistem.

A. Keanekaragaman Gen
Adalah perbedaan atau variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup. Contoh, buah durian yang memiliki kulit tebal, kulit tipis, dagingnya tebal, berdanging buah tipis, biji besar atau biji kecil. Demikian pula dengan buah pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja sereh.

Bahkan perut “besar” mengecil. Mulai langsing sekarang, turun 7kg dalam 5 hari!
Bahkan perut “besar” mengecil. Mulai langsing sekarang, turun 7kg dalam 5 hari!
TURUN BERAT instan dengan KUNING TELUR! -35 kg dalam 2 minggu. Resep: pisahkan..
TURUN BERAT instan dengan KUNING TELUR! -35 kg dalam 2 minggu. Resep: pisahkan..

keanekaragaman sifat genetik pada suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen yang ada didalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom tersebut didapatkan dari kedua induknya melalui pewarisan sifat. Namun, gen juga dapat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Contohnya bibit yang diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya.

keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contohnya adalah proses hibrid dari tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies.

B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah adanya perbedaan yang bisa ditemukan pada kelompok atau komunitas pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Contoh, di halaman kita terdapat pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar, jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah.

Adapun beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu.

C. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem bisa terbentuk disebabkan adanya berbagai kelompok spesies yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, setelah itu saling mempengaruhi antar spesies dengan spesies dan spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup, semisal suhu, air, udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral. Ekosistem berbeda dengan lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Terdapat beberapa ekosistem yaitu ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, eosistem pantai pasir dll. Kemudian adapun ekosistem buatan manusia yaitu agro ekosistem seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja agroekosistem memiliki tingkat keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman genetik yang lebih tinggi.

Virus

1. Pengertian Virus

Pengertian virus secara umum adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para ahli biologi virus adalah peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus dikatakan peralihan karna virus mempunyai ciri-ciri seperti makhluk hidup yaitu dengan mempunyai DNA dan mampu berkembang biak pada sel hidup serta mempunyai ciri-ciri benda mati yaitu tidak mempunyai protoplasma dan mampu dikristalkan.
2. Ciri-Ciri Virus
Berikut adalah beberapa ciri virus :
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ – 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor“ silindris.
Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
Virus tidak dapat membelah diri.
Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
3. Klasifikasi Virus
 
Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus melainkan sistem ICTV (International Comitee on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional untuk Taksonomi Virus). Klasifikasi virus terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, dan spesies. Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri dengan virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan virus. Saat ini, jenis virus yang sudah teridentifikasi sekitar dua ribu spesies.
 
4. Jenis-Jenis Virus


a. Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.

b. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.

c. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

d. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.


5. Cara Hidup Virus
 
Pada penjelasan di atas, virus bisa berkembangbiak seperti makhluk hidup, namun cara yang dilakukan tidaklah sama. Virus memulai perkembangbiakkannya dengan menginfeksi sel makhluk hidup. Ketika menginfeksi sel makhluk hidup, ia memasukkan asam intinya ke dalam sel inang tersebut. Selanjutnya asam inti itu memperbanyak diri di dalam sel inang sehingga sel inang menjadi rusak. Setelah selesai memanfaatkan sel inang, virus akan keluar dari sel inang tersebut.
*Inang adalah organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan makanan dan tempat berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi virus, gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing parasitik seperti nematoda.

Virus yang ada tidak dapat hidup bebas di alam, virus hanya dapat hidup dan berkembang sebagai parasit dalam tubuh  makhluk hidup. Virus membawa dampak yang besar terhadap tubuh inangnya, terkebih lagi, ia biasanya membawa dampak yang negatif terhadap inangnya. Kita ambil saja pada manusia, beberapa penyakit terjadi karena serangan virus,misal:

- Hepatitis Ini adalah penyakit yang terjadi karena serangan virus pada sel-sel hati, sehingga hati tidak berfungsi. Penderita merasa mual, seperti terserang flu. Pada penyakit hepatitis, jika empedu beredar di darah, tubuh penderita menguning dan air kencing berwarna kecoklatan.Jika hati rusak, cairan darah mengalir ke rongga perut, sehingga perut penderita menjadi buncit. Penularan hepatitis dapat melalui makanan, alat suntik, transfusi darah, dan penularan dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.

- AIDS
Penyakit ini disebbabkan oleh infeksi HIV yang menyerang sel darah puutih tempat proses produksi zat kekebalan tubuh (Antibodi). Akibatnya tubuh penderita mudah terserang penyakit lain.

- Flu Burung
Flu burung adalah penyakit pada burung yang disebabkan virus avian. Virus tersebut dapat menyerang manusia dan menyebabkan kematian.

6. Habitat Virus
 
Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti Protozoa dan jamur), sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam tumbuhan lain, terutama melalui perantara serangga. Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.


7. Perkembangbiakan / Reproduksi Virus
 
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.

Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembang biak virus pun ikut membelah.

a. Infeksi secara litik/daur litik

Daur litik melalui fase-fase berikut ini:
Fase adsorpsi dan infeksi
Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.
Fase Replikasi (fase sintesis)
DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
Fase Pembebasan virus fag – fag baru / fase lisis
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.


b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik

 Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:

Virus (Biologi)
Fase adsorpsi dan infeksi
Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
Fase penggabungan


DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
Fase pembelahan
Virus (Biologi)Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.


8. Penyakit yang disebabkan oleh virus
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV).Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih.Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun.Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua.Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.
Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan.Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengn panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
Influenza, virus orthomyxovirus
Campak, virus paramyxovirus
Cacar air, virus Herpesvirus varicellae
Hepatitis, virus hepatitis
Gondong, paramyxovirus
AIDS, virus HIV
Herpes simplex, virus anggota suku Herpetoviridae

Jamur (Fungi)

Secara umum, Pengertian Jamur (Fungi) adalah organisme eukariotik yang tidak berklorofil. Jamur bersifat uniseluler dan multiseluler. Jamur (Fungi) banyak ditemukan pada lingkungan sekitar yang tumbuhan subur khususnya pada musim hujan karena jamur menyukai habitat yang tempatnya lembab. Tetapi jamur dapat ditemukan disemua tempat yang terdapat materi organik.  Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur disebut dengan mikologi.

Jamur bertalus atau tubuh yang sederhana dengan tidak memiliki akar, batang, dan daun. Jamur tidak berklorofil sehingga tidak membutuhkan cahaya matahari dalam menghasilkan makanan. Jamur bersifat heterotrof saprofit atau heterotrof parasit.  

1. Ciri-Ciri Jamur (Fungi) - Jamur (Fungi) memiliki beberapa karektistik/ciri-ciri yang membedakan tumbuhan. Ciri-ciri jamur (fungi) secara umum adalah sebagai berikut...
Organisme eukariota
Tidak memiki klorofil
Bersifat uniseluler dan multiseluler
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa
Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut dengan miselium
Bereproduksi secara generatif dan vegetatif
Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya
Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan karbohidrat kompleks (termasuk kitin)
Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya
2. Reproduksi Jamur (Fungi) - Sebagian besar jamur bereproduksi dengan spora mikroskopik, yaitu sel reprodukitf yang tidak motil. Spora umumnya dihasilkan dari hifa  aerial yang terspesialisasi. Hifa aerial pada beberapa jamur membentuk struktur kompleks yang disebut dengan badan buah (fruiting body). Spora yang dihasilkan dalam badan buah. Ada tiga bentuk struktur reproduktif pada jamur, yaitu gametangium, sporangium, dan konidiofor. Gametangium adalah struktur tempa pembentukan gamet. Sporangium adalah struktur tempa dibentuknya spora. Sedangkan konidiofor adalah hida yang terspesialisasi dengan menghasilkan spora aseksual yang disebut dengan konidia.

3. Peranan Jamur (Fungi) - Peranan jamur ada yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Macam-macam peranan jamur adalah sebagai berikut..

Seorang gadis Terbuat 44 Juta Dari Rumah Di Jakarta !!!
Seorang gadis Terbuat 44 Juta Dari Rumah Di Jakarta !!!
Saya bisa mendapatkan 9 juta , Cukup dengan menggunakan cara yang cerdas ! Baca
Saya bisa mendapatkan 9 juta , Cukup dengan menggunakan cara yang cerdas ! Baca

a. Peranan Jamur yang Menguntungkan
Rhizopus stolonifer, digunakan untuk membuat tempe
Aspergillus oryzae, digunakan untuk mengempukkan adonan
Saccharomyces  cerevisiae, digunakan untuk membuat tape, roti, bir, dan minuman sake.
Neurospora crassa, digunakan untuk membuat oncom
Trichoderma sp,., digunakan untuk menghasilkan enzim selulase
Rhizopus nigricans, digunakan untuk menghasilkan asam fumarat
Ganaoderma lucidum, digunakan sebagia bahan obat

b. Peranan Jamur yang Merugikan
Aspergillus fumigatus, Kanker pada paru-paru burung
Candinda albicans, infeksi pada vagina
Ustilago maydis, parasit pada tanaman jagung dan tembakau
Microsporum sp, dan Trichophyton sp,  menyebabkan kurap atau panu
Epidermophyton floccosum, menyebabkan penyakit pada kaki atlet
Aspergillus flavus, penghasil aflatoksi, penyebab kanker pada manusia
Amanita phalloides, mengandung balin yang menyebabkan kematian bagi yang memakannya

Protista

Pengertian Protista adalah organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Protista merupakan organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti sel. Dalam kajian evolusi bahwa Protista merupakan organisme eukariotik yang paling awal (tertua). Acritarch berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata akritos yang berarti membingungkan sedangkan arch berari asal-usl, dimana secara umum, Acritarch adalah struktur organik yang belum diperhitngkan untuk diklasifikasikan.

Diyakini bahwa acritarch merupakan fosil Protista yang hidup pada zaman Prakambrium yang berumur sekitar 2,1 miliar tahun. Fosit tersebut mengandung kilit sista atau kulit pelindung yang mirip dengan kulit sista yang di bentuk Protista pada saat ini. Protista terdapat sekitar 600.000 spesies yang saat ini sudah diketahui. Sebagian besar uniseluler, tetapi ada juga yang berkoloni dan multiseluler. Protista mempunyai keanekaragaman metabolisme. Protista ada yang aerobik dan memiliki mitokondria sebagai alat resporasinya, serta ada juga yang anaerobik. Ada juga Protista yang fotoautotrof karena memiliki kloroplas, dan ada juga yang hidup secara heterotrof dengan cara menyerap molekol organik atau memakan organisme lainnya.

Sebagian besar dari Protista memiliki alat gerak yangberupa flagela (bulu cambuk ) atau silia (rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun ada juga yang tidak mempunyai alat gerak. Protista dapat dengan mudah ditemukan karena hidup diberbagai habitat yang mengandung air seperti di tanah, sampah, tumpukan dedaunan, air tawar, air laut, pasir, endapan lumpur, dan batu. Namun ada juga yang hidup dengan bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain secara parasit atau mutualisme. Protista merupakan organisme penyusun plankton. Plankton berasal dari baha yunani yaitu planktos yang berarti mengembara artinya organisme mikroskopis yang mengapung secara pasitf atau berenang secara lemah di permukaan air. Plankton yang bersifat fotoautotrof disebut dengan fitoplankton, sedangkan protista yang bersifat heterotrof disebut dengan zooplankton.

1. Ciri-Ciri Protista - Protista memiliki berbagai jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda, maka dari itu kali ini mengenai ciri-ciri umum protista adalah sebagai berikut...
Memiliki membran inti sel
Umumnya uniseluler (bersel satu) tetapi ada juga organisme multiseluler atau kolonial
Hidup dengan bebas atau hidup sebagai parasit
Dapat ditemukan di tana, sampah, tumpukan dedaunan, air tawar, air laut, pasir,endapan lumpur, dan batu
Respirasi aerop dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel serta ada juga yang anaerobik.
Umumnya bergerak dengan flagela atau silia, namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang), protista mirip jamur (jamur protista)
2. Jenis-Jenis Protista/Klasifikasi Protista - Berdasarkan dari kemiripan ciri-ciri dengan organisme lain dan cara memperoleh makanannya sebagai bentuk sumber energi. Protista di kelompokkan dalam 3 jenis golongan. Jenis-Jenis Protista adalah sebagai berikut...

a. Protista Mirip Hewan (Protozoa) - Protista mirip hewan (protozoa) adalah protista yang bersifat heterotrof yang memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara "menelan" atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Macam-macam contoh protista mirip hewan dikelompokkan dalam beberapa jenis yaitu Mastigophora (protista berbulu cambuk), sarcodina (protista berkaki semu), Ciliphora (protista bersilia), dan Sporozoa (protista berspora).

Pengertian Protista, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya (Gambar Protozoa)

Ciri-Ciri Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Organisme bersel satu
Mempunyai inti eukariotik
Ukuran tubuh antara 100-300 mikron
Umumnya memiliki anggota gerak
Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum),
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
Hidup bebas, saprofit, atau parasit
Habitat di air laut, air tawar, tempat lembab, tubuh hewan atau tubuh manusia.
b. Protista Mirip Tumbuhan (Alga atau Ganggang) - Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang) adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintetis. Macam-macam alga yang dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain Euglenophyta (euglena), Chrysophyta (alga keemasan), Phyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).

Pengertian Protista, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya (Gambar Alga atau Ganggang/ Protista Mirip Tumbuhan)

Ciri-Ciri Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang)
Organisme eukariotik
Bersifat uniseluler dengan yang berbentuk benang/pita dan ada juga yang bersifat multiseluler yang berbentuk lembaran
Tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa talus
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Habitat di perairan, tempat lembab, dan epifit
Dapat berfotosintetis
c. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista) - Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositosis) makanan. Macam-macam jamur protista yang dikelompokkan dalam beberapa jenis yang meliputi kelompok jamur lendir dan jamir air (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi dua jenis yaitu jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).

Pengertian Protista, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya (Gambar Protista Mirip Jamur/Jamur Protista)

Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Memiliki sel flagela pada waktu dalam siklus hidupnya
Bersifat heterotrof
Umumnya parasit atau saprofit
Khususnya pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin
Membentuk spora diploid dan hasil miosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospora
Fagositik

Rabu, 07 Desember 2016

BIODATA

Nama : Sri Ratna Febrianti
NPM  :  2119160063
Tkt/Kls :  1 B
Perti/Prodi :  Biologi
Agama :  Islam
Hobby :  Badminton
Status : -
Motto Hidup :  Kita akan sukses jika belajar dari kesalahan
Alamat Rumah :  Jl. Brigjen m.isa no 69 purwaharja kota banjar
Tlp/Hp :  082217445710
Email  :  s.febrianti19@yahoo.com
Web/blog :  sriratnafebrianti9.blogspot.co.id


Riwayat Pendidikan   :
1. SDN 1 Purwaharja
2. SMPN N 2 Banjar
3. SMA N 1 Banjar


Pengalaman berorganisasi    : Pramuka , Paduan suara(Padus)

Pengalaman kerja              : -

Rabu, 30 November 2016

Artikel Sistem Pencernaan

 1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1.1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
1.2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
1.3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
1.4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
1.5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.
2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
2.1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia
Bagian-Bagian-Sistem-Pencernaan-Pada[1]    

    Kelenjar ludah
    Parotis
    Submandibularis (bawah rahang)
    Sublingualis (bawah lidah)
    Rongga mulut
    Amandel
    Lidah
    Esofagus
    Pankreas
    Lambung
    Saluran pankreas
    Hati
    Kantung empedu
    duodenum
    Saluran empedu
    Kolon
    Kolon transversum
    Kolon ascenden
    Kolon descenden
    Ileum
    Sekum
    Appendiks/Umbai cacing
    Rektum/Poros usus
    Anus

4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

    Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
    Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
    HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
    Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:

    Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
    Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
    Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:
5.1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
5.2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
5.3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
5.4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
5.5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
5.7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
5.8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
5.9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
5.10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

6. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia
Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.

6.1. Mulut
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:

gambar anatomi mulut

Mulut terdiri dari:

    Langit-langit
    Gigi
    Gusi
    Tulang langit-langit
    Pembuluh darah dan saraf langit-langit
    Amandel
    Lidah
    Anak lidah

6.2. Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:

kerongkongan

Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

    Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
    Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
    Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.

6.3. Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:

lambung

Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

6.4. Usus Halus
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
usus halus

Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

6.5. Usus Besar
Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:
usus besar

Struktur usus besar terdiri dari:

    Usus buntu
    Kolon asedens (kolon naik)
    Kolon transversum (kolon datar)
    Kolon desendens (kolon turun)
    Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.

6.6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:

gambar anatomi anus

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.


Sumber:
1. Sistem pencernaan makanan pada manusia (gurungeblog.wordpress.com)
2. Sistem pencernaan (id.wikipedia.org)
3. Pencernaan (id.wikipedia.org)
4. Sistem Pencernaan pada Manusia (wandylee.wordpress.com)
5. Ganguan atau Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia (donnarevita-sciencetwo-duablas.blogspot.com



http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/10/sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25.html